Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang- Malang, Jawa Timur teramati pada Sabtu pagi ini, erupsi sebanyak 7 kali yang menghembuskan kolom abu vulkanik setinggi ratusan m dari puncak gunung api itu.
Petugas Tubuh Geologi Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liwanto, dalam keterangannya di Jakarta, berkata kalau informasi yang terekam telah sebanyak 7 kali sedari jam 7. 47 Wib serta terakhir paling tidak hingga dengan jam 10. 32 Wib tadi erupsi masih berlangsung.
Seluruh rentetan erupsi tersebut teramati dengan jelas oleh petugas di Pos Pengamatan Gunung Semeru.
Bersumber pada pengamatan tersebut, abu yang dilontarkan Gunung Semeru bercorak putih sampai kelabu dengan keseriusan lagi ke arah barat energi.
Setelah itu ketinggian lontaran abu berkisar 200 meter- 400 m dari atas puncak Gunung Semeru ataupun 3. 976 meter- 4. 076 m di atas permukaan laut.
Tetapi petugas tidak memberi tahu hasil pengamatan terdapatnya kegiatan kegempaan sepanjang rentetan erupsi tersebut berlangsung.
Dampak Erupsi
Erupsi yang terjadi pada Sabtu pagi ini mengeluarkan abu vulkanik ke atmosfer, yang dapat berdampak pada kesehatan masyarakat, terutama mereka yang tinggal di sekitar gunung. Selain itu, terdapat potensi gangguan transportasi udara akibat penyebaran abu. Masyarakat di sekitar daerah rawan diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti petunjuk dari pihak berwenang.
Tindakan Mitigasi dan Evakuasi Erupsi
Menanggapi erupsi ini, pihak berwenang segera mengeluarkan peringatan untuk masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Gunung Semeru. Mereka yang tinggal dalam radius berbahaya diimbau untuk mengungsi sementara hingga kondisi dinyatakan aman. Tim SAR dan relawan juga siap siaga untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
Gunung Semeru masih berstatus Waspada, sehingga Tubuh Geologi membagikan beberapa saran, ialah warga dilarang melaksanakan kegiatan apapun di zona tenggara di selama Besuk Kobokan sepanjang 8 km dari puncak( pusat erupsi).
Warga pula tidak boleh beraktifitas dalam radius 3 kilometer dari kawah ataupun puncak Gunung Semeru sebab rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Tidak hanya itu, warga butuh mewaspadai kemampuan awan panas, guguran lava, serta lahar hujan di selama aliran sungai ataupun lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, paling utama selama Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, serta Besuk Sat, dan kemampuan lahar pada sungai- sungai kecil yang ialah anak sungai dari Besuk Kobokan.
Average Rating